Eko
Fajarisman
|
Penari/Pengawal
|
Suwito
Bagus Panuntun
|
Bangsacara
|
Arissa
|
Ragapatmi
|
Fifi
Widyawati
|
Penari
|
Waduq
|
Penari
|
Titik
|
Penari
|
Uut
Suwardhani
|
Penari
|
Yulia
FB
|
Penari
|
Musthaf
|
Penari/Pengawal
|
Agung
Wibisono
|
Anjing/Se’
Tapluk
|
Pratama
Putra
|
Anjing/Se’Tanduk
|
Pardalyadi bantul
|
Kendang
/ gambang
|
Moh.
Munif
|
Duk-duk
|
Sugihartono jogjakarta
|
Gong
|
Amar
Jaya
|
Saron
/ dukduk
|
Sidik
Hartono
|
Suling
/ duk-duk
|
Zaman Gunawan
|
Bonang
|
Briliant
A kediri
|
Duk-duk
|
Okta
Ratna Wicaksana madiun
|
jimbe
|
Elly
Banyuwangi
|
Penata
cahaya
|
BANGSACARA RAGAPADMI
FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN ADIKARA
JAWA TIMUR 2008
“
BANGSACARA”
sinopsis
Sebuah legenda putri yang terasingkan “Ragapadmi” putri
dari seorang Raja Majapahit yang sengaja dibuang di sebuah pulau kecil sebelah
selatan kota Sampang. Kesedihan hati semakin dirasakan oleh gadis bertubuh elok
yang dipenuhi luka borok disekujur tubuhnya, serta bau amis dan busuk yang
begitu menyengat. Itu semua ia dapatkan dari perlakuan yang tidak adil dari
keluarganya.
Cinta
dan kesetiaan seorang manusia jugalah di alami sepasang anjing, kodrat yang
diberikan tuhan sungguhlah agung, kesetiaan seorang gadis yang selalu merintih
akan rasa diskriminasi serta intimidasi yang yang ia alami akhirnya berujung
pada sebuah kematian yang senantiasa melingkari pola hidupnya. Akankah
kesetiaaan cinta itu tumbuh pada manusia lain tanpa diakhiri dengan kematian
descript >>>
Cinta dan kesetiaan seorang manusia jugalah di alami sepasang
anjing, kodrat yang diberikan tuhan sungguhlah agung, kesetiaan seorang gadis
yang selalu merintih akan rasa diskriminasi serta intimidasi yang yang ia alami
akhirnya berujung pada sebuah kematian yang senantiasa melingkari pola
hidupnya. Akankah kesetiaaan cinta itu tumbuh pada manusia lain tanpa diakhiri
kematian?
Stage
1
Narasi
Sastra
Kisah gelisah yang menggelayut di hati seorang putri raja
yang diasingkan di pulau terpencil tepatnya di Pulau Mandangin (ghili) -/+ 2
mil sebelah selatan Kota Sampang. Ragapadmi nama si putri malang itu. Penyakit
kulit yang dideritanya tak kunjung sembuh dan berubah menjadi borok yang
menjijikkan serta mengeluarkan bau yang tidak enak. Tapi hal itu tak pernah ia
bayangkan harus menanggung semua kehidupannya yang tragis.
Si gadis yang sebenarnya mempunyai paras jelita itu kini
tidak berdaya lagi, dengan tatap mata kosong memandang ke segala penjuru pulau
tak berpenghuni seraya hatinya memberontak dan menjerit, walau hanya dengan
alunan musik jiwa yang menghimpit rongga dadanya namun tak mampu mengeluarkan
sepatah kata. Rasa derita yang ia alami semakin bergemuruh dalam jiwa si gadis
malang tersebut.
Stage
2
Kesendirian ragapadmi seorang puteri raja yang harus
merenungi nasib akan ketidak adilan, diskriminasi, intimidasi yang menimpa
dirinya sehingga ia harus menanggung akibat yang tak pernah ia kehendaki.
Keterasingan dirinya di pulau terpencil tepatnya Pulau Mandingin sebelah
selatan Kota Sampang pada tahun 1305 Saka atau tahun 1383 Masehi ( terdapat
pada situs Candrasengkala yang merujuk pada sebuah ceritera lama P. Bangsacara)
membuat hidupnya kelam. Angan dan cita
pun pudar seketika yang ada hanyalah ratapan bhatin yang tak pernah hilang dari
sorot matanya. Terkadang ia harus memberontak akan keadaan tapi hanya diam
seribu bahasa tak tahu kepada siapa ia harus mengatakannya, hanyalah kidung
sunyi yang selalu menemani keterasingannya. Serak, parau terjerembab dalam
kubangan hina.
Stage 3
Pertemuannya dengan seorang Pangeran yang sedang berburu
dengan para pengawalnya yang tak lain adalah Pangeran Bangsacara telah merubah
garis hidup menjadi terang kala selarik cahaya hidupnya telah menyembuhkan dirinya
dari penyakit kulit dengan bau tak sedap yang selama ini telah membuat dirinya
diasingkan. Setiap hari ia selalu ditemani oleh pujaan hatinya dan sepasang
anjing kesayangan yaitu “Se Tapluk” dan “Se Tanduk” yang dibawa oleh Pangeran
Bangsacara.
Kini kehidupan Ragapadmi semakin bahagia dengan kehadiran
seorang lelaki dalam hidupnya. Ia juga selalu ditemani dengan sepasang anjing
kesayangannya yang selalu setia menjaga Ragapadmi kemanapun ia pergi. Suasana
pun semakin ramai dengan dibawanya pengawal dan beberapa putri kerajaan untuk
menemani Ragapadmi yang cantik jelita nan anggun.
Stage 4
Sebagai seorang Patih kerajaan, P. Bangsacara menerima tugas
dari Kerajaan Pamadhekan (Madhekan) Sampang, maka berangkatlah P. Bangsacara
untuk memenuhi tugas dan kewajibannya memimpin perang. Dengan berat hati
Ragapadmi pun mengabulkan permintaaan pangeran dengan rasa cinta yang begitu
mendalam.
Hari demi hari ia jalani dengan perasaan yang berkecamuk
dalam dirinya. Tembang kasmaran pun ia lantunkan untuk pujaan hatinya seraya
mengelus anjing kesayangannya. Hatinya selalu dipenuhi seribu pertanyaan bagainama
keadaan kekasihnya yang sedang menjalankan tugas di medan laga. Perasaan rindu
yang semakin membuncah ia utarakan hanya kepada sepasang anjing kesayangannya
yang selalu setia menemaninya.
Slide Background : ( Tablo) Suasana gemuruh perang
Stage 5
Diantara asa dan kerinduan yang sangat mendalam menjalar pada
setiap relung hati ragapadmi akhirnya ia mendengar akan kematian Pangeran
Bangsacara yang terbunuh di medan perang, kontan ia menjerit memecah angkasa
kelam. Takdir yang ia jalani dengan penderitaan kini bertambah dengan sirnanya
lentera jiwa ragapadmi yang ia rasakan sesaat.
Sepasang anjingnyapun ikut merasakan kehilangan dengan
linangan air mata dan erangan jiwa yang terus memuncak. Dunia kini terasa
senyap, sunyi itu yang dirasakan Dewi Ragapadmi. Hanya keris yang terbuka dari
selubung ia genggam dengan erat. Mata itu menatap tajam tanpa ada rasa. Yang ia
rasakan hanyalah rasa dingin dari benda yang terselip di tubuhnya. Matanya
tertutup rapat tak kuasa lagi ia menahan penderitaan hidupnya. Kini semuanya
senyap ... sunyi ... tak bergeming ...
Kini hanya tinggal sepasang anjing kesayangan yang selalu
setia menunggu tanpa makan seakan ia merasakan penderitaan yang dialami
tuannya. Sehingga sepasang anjing itu pun juga harus merasakan derita yang
telah dirasakan tuannya.
Naskah : kikana rahman
Kikana Rahman Arts Production / point
art of dance
Malang, 22 Mei 2008
5 penyaji terbaik unggulan jawa timur 2008 di festival seni pertunjukan adhikara
players >>>
About Us: Admin
hello, kami sebuah institusi pembelajaran dan pelatihan tari kab.sampang, Madura, jawa timur sebuah tuntutan era global yang lebih mementingkan jati diri sebagai local genius tidak hanya sebuah keseragaman atau standarisasi universal. dengan PENDIDIKAN PELATIHAN SENI TARI MENGACU PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) KOMBINASI proses pengajaran akan lebih terarah sebagai visi, misi dan mutu. hubungi kami di sekretariat PAD jalan teuku Umar 141 rt.001/rw010 Sampang, Madura, Jawa Timur salam budaya.
Anda bisa menghubungi kami lewat jaring sosial: http://facebook.com/point.art.98 atau http://twitter.com/point_art
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: