BANGSACARA RAGAPADMI


FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN ADIKARA JAWA TIMUR 2008
“ BANGSACARA”

sinopsis
Sebuah legenda putri yang terasingkan “Ragapadmi” putri dari seorang Raja Majapahit yang sengaja dibuang di sebuah pulau kecil sebelah selatan kota Sampang. Kesedihan hati semakin dirasakan oleh gadis bertubuh elok yang dipenuhi luka borok disekujur tubuhnya, serta bau amis dan busuk yang begitu menyengat. Itu semua ia dapatkan dari perlakuan yang tidak adil dari keluarganya.
Cinta dan kesetiaan seorang manusia jugalah di alami sepasang anjing, kodrat yang diberikan tuhan sungguhlah agung, kesetiaan seorang gadis yang selalu merintih akan rasa diskriminasi serta intimidasi yang yang ia alami akhirnya berujung pada sebuah kematian yang senantiasa melingkari pola hidupnya. Akankah kesetiaaan cinta itu tumbuh pada manusia lain tanpa diakhiri dengan kematian

descript >>> 

Cinta dan kesetiaan seorang manusia jugalah di alami sepasang anjing, kodrat yang diberikan tuhan sungguhlah agung, kesetiaan seorang gadis yang selalu merintih akan rasa diskriminasi serta intimidasi yang yang ia alami akhirnya berujung pada sebuah kematian yang senantiasa melingkari pola hidupnya. Akankah kesetiaaan cinta itu tumbuh pada manusia lain tanpa diakhiri kematian?

Stage 1
Narasi Sastra
Kisah gelisah yang menggelayut di hati seorang putri raja yang diasingkan di pulau terpencil tepatnya di Pulau Mandangin (ghili) -/+ 2 mil sebelah selatan Kota Sampang. Ragapadmi nama si putri malang itu. Penyakit kulit yang dideritanya tak kunjung sembuh dan berubah menjadi borok yang menjijikkan serta mengeluarkan bau yang tidak enak. Tapi hal itu tak pernah ia bayangkan harus menanggung semua kehidupannya yang tragis.
Si gadis yang sebenarnya mempunyai paras jelita itu kini tidak berdaya lagi, dengan tatap mata kosong memandang ke segala penjuru pulau tak berpenghuni seraya hatinya memberontak dan menjerit, walau hanya dengan alunan musik jiwa yang menghimpit rongga dadanya namun tak mampu mengeluarkan sepatah kata. Rasa derita yang ia alami semakin bergemuruh dalam jiwa si gadis malang tersebut.

Stage 2
Kesendirian ragapadmi seorang puteri raja yang harus merenungi nasib akan ketidak adilan, diskriminasi, intimidasi yang menimpa dirinya sehingga ia harus menanggung akibat yang tak pernah ia kehendaki. Keterasingan dirinya di pulau terpencil tepatnya Pulau Mandingin sebelah selatan Kota Sampang pada tahun 1305 Saka atau tahun 1383 Masehi ( terdapat pada situs Candrasengkala yang merujuk pada sebuah ceritera lama P. Bangsacara)  membuat hidupnya kelam. Angan dan cita pun pudar seketika yang ada hanyalah ratapan bhatin yang tak pernah hilang dari sorot matanya. Terkadang ia harus memberontak akan keadaan tapi hanya diam seribu bahasa tak tahu kepada siapa ia harus mengatakannya, hanyalah kidung sunyi yang selalu menemani keterasingannya. Serak, parau terjerembab dalam kubangan hina.

Stage 3
Pertemuannya dengan seorang Pangeran yang sedang berburu dengan para pengawalnya yang tak lain adalah Pangeran Bangsacara telah merubah garis hidup menjadi terang kala selarik cahaya hidupnya telah menyembuhkan dirinya dari penyakit kulit dengan bau tak sedap yang selama ini telah membuat dirinya diasingkan. Setiap hari ia selalu ditemani oleh pujaan hatinya dan sepasang anjing kesayangan yaitu “Se Tapluk” dan “Se Tanduk” yang dibawa oleh Pangeran Bangsacara.
Kini kehidupan Ragapadmi semakin bahagia dengan kehadiran seorang lelaki dalam hidupnya. Ia juga selalu ditemani dengan sepasang anjing kesayangannya yang selalu setia menjaga Ragapadmi kemanapun ia pergi. Suasana pun semakin ramai dengan dibawanya pengawal dan beberapa putri kerajaan untuk menemani Ragapadmi yang cantik jelita nan anggun.
Stage 4
Sebagai seorang Patih kerajaan, P. Bangsacara menerima tugas dari Kerajaan Pamadhekan (Madhekan) Sampang, maka berangkatlah P. Bangsacara untuk memenuhi tugas dan kewajibannya memimpin perang. Dengan berat hati Ragapadmi pun mengabulkan permintaaan pangeran dengan rasa cinta yang begitu mendalam.
Hari demi hari ia jalani dengan perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Tembang kasmaran pun ia lantunkan untuk pujaan hatinya seraya mengelus anjing kesayangannya. Hatinya selalu dipenuhi seribu pertanyaan bagainama keadaan kekasihnya yang sedang menjalankan tugas di medan laga. Perasaan rindu yang semakin membuncah ia utarakan hanya kepada sepasang anjing kesayangannya yang selalu setia menemaninya.
Slide Background : ( Tablo) Suasana gemuruh perang
Stage 5
Diantara asa dan kerinduan yang sangat mendalam menjalar pada setiap relung hati ragapadmi akhirnya ia mendengar akan kematian Pangeran Bangsacara yang terbunuh di medan perang, kontan ia menjerit memecah angkasa kelam. Takdir yang ia jalani dengan penderitaan kini bertambah dengan sirnanya lentera jiwa ragapadmi yang ia rasakan sesaat.
Sepasang anjingnyapun ikut merasakan kehilangan dengan linangan air mata dan erangan jiwa yang terus memuncak. Dunia kini terasa senyap, sunyi itu yang dirasakan Dewi Ragapadmi. Hanya keris yang terbuka dari selubung ia genggam dengan erat. Mata itu menatap tajam tanpa ada rasa. Yang ia rasakan hanyalah rasa dingin dari benda yang terselip di tubuhnya. Matanya tertutup rapat tak kuasa lagi ia menahan penderitaan hidupnya. Kini semuanya senyap ... sunyi ... tak bergeming ...
Kini hanya tinggal sepasang anjing kesayangan yang selalu setia menunggu tanpa makan seakan ia merasakan penderitaan yang dialami tuannya. Sehingga sepasang anjing itu pun juga harus merasakan derita yang telah dirasakan tuannya.


Naskah : kikana rahman
Kikana Rahman Arts Production / point art of dance

Malang, 22 Mei 2008 
5 penyaji terbaik unggulan jawa timur 2008 di festival seni pertunjukan adhikara

players >>>

Eko Fajarisman
Penari/Pengawal
Suwito Bagus Panuntun
Bangsacara
Arissa
Ragapatmi
Fifi Widyawati
Penari
Waduq
Penari
Titik
Penari
Uut Suwardhani
Penari
Yulia FB
Penari
Musthaf
Penari/Pengawal
Agung Wibisono
Anjing/Se’ Tapluk
Pratama Putra
Anjing/Se’Tanduk
Pardalyadi bantul
Kendang / gambang
Moh. Munif
Duk-duk
Sugihartono jogjakarta
Gong
Amar Jaya
Saron / dukduk
Sidik Hartono
Suling / duk-duk
Zaman Gunawan
Bonang
Briliant A kediri
Duk-duk
Okta Ratna Wicaksana madiun
jimbe
Elly Banyuwangi
Penata cahaya


kikanarahman's ragapadmi album on Photobucket

0 komentar: